HAMA DAN PENYAKIT CABE 1
Hama
dan Penyakit Cabe,sebenarnya sangat banyak antara lain,hama kutu daun
Aphis sp, tungau,thrips palmi,ulat daun,lalat buah dan kutu kebul/kutu
putih.
Sedangkan jenis penyakit (yang
disebabkan oleh mikroorganisme,seperti cendawan/jamur,bakteri atau
virus) yang menyerang tanaman cabe lebih bervariatif lagi jenisnya
antara lain, bercak bakteri Xanthomonas campestris,layu bakteri
Ralstonia solanacearum, antraknose /busuk buah Colletotricum spp,
bercak daun Cercospora dan bercak daun Phytophthora capsici,layu
Fusarium oxysporum,busuk daun Choanephora cucurbitarum,bercak kelabu
stemphylium solani,embun tepung Leveillula taurica,bengkak akar
Meloidogyne spp,virus mosaik keriting PVY,CMV,CVMV,kerdil,nekrotis
,virus mosaik,Tobacco mosaik Virus,Virus Kerupuk dan Virus
Gemini/keriting.
Ada juga penyakit yang terbawa benih,antara lain Colletotricum Spp dan yang disebabkan oleh virus TMV dan CMV.
Jenis penyakit yang biasa menyerang pada
persemaian antara lain,layu bakteri, rebah kecambah Rhizoctania
solani,Phytium spp, Fusarium spp,Phytophthora sp,Colletotricum
spp,bengkak akar Meloidogyne spp,Virus Potato virus,CPVY,CMV dan TMV.
Penyakit yang disebabkan oleh Virus ini pada umumnya menular sedangkan
ada juga kerusakan yang bentuknya menyerupai gejala serangan virus
tetapi tidak menular yaitu antara lain,karena mutasi gen/kromosom
(bentuknya seperti kekurangan zat hijau daun),ujung buah busuk karena
kekurangan Kalsium, kelebihan unsur garam sehingga tanaman kerdil dan
mati,karena terbakar sinar matahari dan akibat keracunan pestisida
seperti ,insektisida,fungisida atau karena keracunan Herbisida. Banyak
juga yaa… Tapi ngak perlu mumet-mumet,nanti kita pilih saja hama dan
penyakit yang penting DAN PALING SERING menyerang tanaman ,agar tidak
terlalu banyak. Ok…
Berikut ini kami akan membahas hama dan yang penyakit pada tanaman cabe,yang penting-penting saja
HAMA HAMA CABE:
1. Hama Trips
2. Hama Tungau
3. Hama ulat Spodoptera litura
4. Hama Kutu kebul
5. Hama Lalat Buah
PENYAKIT TANAMAN CABE :
1. BUSUK BUAH .ANTRAKNOSE/PATEK
2. LAYU FUSARIUM
3. BERCAK DAUN CERCOSPORA
4. VIRUS KUNING/GEMINI
Untuk
mendapatkan hasil tanaman yang sehat,tidak cukup hanya mengandalkan
pupuk daun,pupuk buah dan hormon pertumbuhan /ZPT saja,tetapi perlu
secara cermat mengatasi masalah hama dan penyakitnya. Menurut
pengalaman dan pengamatan kami dilapangan walaupun pupuk daun dan
ZPT/HORMON PERTUMBUHAN nya kualitas tinggi,tetapi tidak tepat dalam
pengendalian hama dan penyakitnya,hasilnya biasanya akan jauh dari
harapan.
Kalau melihat kondisi tanaman seperti
ini,bisa anda lihat bahwa,kami telah berhasil mengatasi masalah hama
thrips yang biasanya membuat kondisi tunas daun mengeriting kearah
atas,bisa kita perhatikan bahwa tunas daun teratas terus “mengulur” dan
terus berkembang bahkan buah dibagian ujung tunas pun mulai membentuk.
Hama trips mempunyai panjang tubuh antara 1,2 – 1,7 mm. Serangga
ini mempunyai sepasang sayap, berwarna kuning dengan dasar hitam.
Serangga ini berbiak dengan cara bertelur, yang diletakkan secara
berkelompok di dalam jaringan tanaman . Telur berbentuk oval dan
berwarna putih kemudian menetas menjadi nimfa berwarna putih
kekuning-kuningan. Pada stadia nimfa dapat bergerak aktif dan
berpindah dari satu tanaman ke tanaman lain. Nimfa mempunyai beberapa
stadia sebelum berubah menjadi dewasa (imago). Imago berwarna kuning
dengan sayap dasar berwarna hitam. Siklus hidup hama ini antara 35 – 40
hari.
Cara
paling mudah untuk mengamati bahwa tanaman cabe kita sedang terserang
hama thrips adalah dengan membalik kelopak bunga cabe,biasanya hama ini
“bergerombol ” dibagian ini.
Dengan
mengamati hasil aplikasi yang kami tampilkan diatas ini,mungkin anda
sepakat bahwa masalah hama thrips telah dapat kami atasi dengan sistem
pertanian berbasis organik. Dalam hal ini tehnik pengendalian yang kami
terapkan adalah dengan menyemprotkan PROTEK-tan,secara kontinyu
seminggu sekali. Selain itu pengecoran terus kami lakukan dengan
PROTEK-tan PLUS pupuk yang telah dimatangkan, 15 hari sekali. Untuk
penyemprotan kami hanya menambahkan sedikit Proponofos 5 ml per 17
liter,sedangkan untuk pengecoran kami tambahkan 10 gr PUPUK NPK per
liter air.
Hama tungau/ mite bersifat parasit
yang merusak daun, batang maupun buah sehingga dapat mengakibatkan
perubahan warna dan bentuk. Pada tanaman cabai. Tungau menghisap cairan
daun sehingga warna daun terutama pada bagian bawah menjadi berwarna
kuning kemerahan, bentuk daun akan MENGGULUNG KE BAWAH biasanya
mengakibatkan pucuk mengering dan akhirnya menyebabkan daun rontok.
Tungau berukuran sangat kecil dengan panjang badan sekitar 0,5 mm,
berkulit lunak dengan kerangka chitin. Seperti halnya thrips, hama ini
juga berpotensi sebagai pembawa virus.
Hasil
aplikasi diatas,menunjukkan daun yang bentuknya mulus tidak “menggulung
keatas atau kebawah”,hal ini bisa kita jadikan suatu parameter bahwa
tanaman lolos dari serangan hama Tungau. Serangan hama Tungau tidak
bisa dianggap sepele,sebab apabila terkena,bisa menyebabkan daun
menggulung kebawah dan pada umumnya bunga juga ikut rontok. Apabila
bunga pada rontok ,apalagi yang diharapkan dari tanaman cabe seperti
demikian? Upaya pengendalian hama Tungau ini kami lakukan penyemprotan
PROTEK-tan, dan pengocoran dari bawah dengan mengkombinasikan dengan
pupuk kandang. Perlakuan dari bawah dan dari atas ini sangat penting
sebab,nutrisi yang diisap oleh Tungau harus segera tergantikan,selain
tentunya “mengusir” hama tungaunya,tidak perlu dimatikan cukup
dikondisikan agar tungau tidak betah pada pertanaman kita.
Hama ulat yang paling sering menyerang tanaman cabe adalah Spodoptera litura.
Ulat grayak ini sangat merugikan karena menyerangan tanaman secara
bergerombol dan massif sehingga kadang disebut juga sebagai ulat
tentara (army worm). Ulat grayak biasanya menyerang pada
malam hari, tingkat serangan parah dan tingkat lanjut bisa menyebabkan
seluruh pertanaman dalam satu hamparan bisa habis dalam waktu satu
malam saja.Salah satu gejala awal serangan ulat grayak ialah daun – daun cabe yang meranggas dan berlubang-lubang. Ulat grayak mulai memakan daun dari bagian tepi kemudian ke bagian atas maupun bawah daun. Pada tingkat serangan yang parah daun hanya tertinggal epidermisnya saja. Sehingga daun menjadi tidak berfungsi sebagai tempat fotosintesis, akibatnya produksi buah cabe terhambat dan menurun.
Apabila disekitar pertanaman cabe banyak kupu-kupu beterbangan pada malam hari dengan ciri-ciri berwarna agak gelap dengan garis agak putih pada sayap depan, berarti itulah serangga dewasa dari ulat grayak. Kupu-kupu ini akan meletakkan telur secara berkelompok di atas daun atau tanaman dan ditutup dengan bulu-bulu. Jumlah telurnya bisa mencapai 500 butir per betina. Telur-telur tersebut kemudian akan menetas menjadi ulat /larva, mula-mula hidup berkelompok dan setelah dewasa kemudian menyebar.
Salah satu ciri khas yang bisa menjadi penanda dari larva / ulat grayak ini adalah terdapat bintik-bintik segitiga berwarna hitam dan bergaris-garis kekuningan pada sisinya. perkembangan selanjutnya larva akan berubah menjadi pupa / kepompong yang biasanya dibentuk di bawah permukaan tanah. Daur hidup dari telur menjadi kupu-kupu berkisar antara 30 – 61 hari. Stadium yang paling membahayakan dari hama Spodoptera litura F ini adalah saat ia berada pada stadium larva / ulat. Membahayakan karena ulat grayak ini sangat rakus dan menyerang bukan hanya tanaman cabe saja, ulat grayak termasuk ulat polifag yang makan segala jenis tanaman.
Hama
ulat dalam hal ini kami kendalikan dengan pestisida nabati organik-
PESNATOR. Cara kerjanya adalah dengan,mengupayakan agar hama ulat
tidak mau makan dan tidak “kerasan” tinggal dipertanaman yang telah
diaplikasikan PESNATOR tersebut. Sebenarnya simpel sekali cara
kerjanya,jadi tidak perlu dimatikan,hamanya tetapi cukup disingkirkan.
Adapun dampak positifnya selain buah cabe sehat juga tidak menyebabkan
kekebalan Hama.
Kutu Kebul adalah serangga hama yang
dapat menyebabkan kerusakan langsung pada tanaman dan sebagai media
penular (vektor) penyakit tanaman. Hama ini umumnya menyerang berbagai
macam tanaman sayuran. Namun demikian kerusakan yang disebabkan oleh
penyakit virus yang ditularkannya sering lebih merugikan dibandingkan
dengan kerusakan yang disebabkan oleh hama kutukebul sendiri. Sebagai
contoh penularan virus gemini oleh kutukebul, dapat menyebabkan
kegagalan panen hampir 100%. Persentase infeksi virus gemini
berkorelasi positif dengan populasi serangga vektor.
Kalau
kita amati,daun bunga dan buah diatas hasil aplikasi kamiini,kita bisa
perhatikan bahwa tanaman tidak terserang hama kutu kebul,yang biasanya
diikuti dengan gejala serangan virus berupa menguningnya daun terutama
bagian pucuk daun.
Langkah
pengendalian yang kami lakukan adalah dengan mengkombinasikan
PROTEK-tan dan PESNATOR. Hama kutu kebul,terkenal sebagai hama yang
bandel,karena memilki lapisan lilin di permukaan tubuhnya,sehingga
sulit ditembus oleh pestisida,oleh karena itu sistem yang kami
kembangkan adalah dengan cara bukan mematikannya tetapi dengan cara
menolaknya.
Seminggu kemudian kami,mengamati kembali tanaman tersebut hasilnya sebagai berikut:
Mungkin
anda pernah mencoba mengendalikan hama kutu kebul,dengan menggunakan
insektisida kimia bahkan dengan dosis tinggi,tetapi hama kutu kebul
tetap ada,malahan tanamannya yang terbakar. Sedangkan dengan tehnik
kami ini,tidak ada istilah over dosis, dosis yang dinaikkan tidak
bermasalah,hanya masalah biaya produksi saja yang meningkat. Hal ini
pun tidak kami harapkan tentunya.
Lalat buah, dewasa ukurannya sedang dan berwarna kuning dan sayapnya
datar. Pada tepi ujung sayap ada bercak-bercak coklat
kekuningan.Abdomennya ada pita-pita hitam, sedangkan thoraknya ada
bercak-bercak kekuningan. Ovipositornya terdiri dari tiga ruas dengan
bahan seperti tanduk yang keras.Dengan ovipositornya, lalat ini menusuk kulit buah.Jumlah telur sekitar 100-120 butir. Setelah 2-3 hari, telur akan menetas dan menjadi LARVA.Larva tersebut akan membuat terowongan di dalam buah dan memakan dagingnya selama lebih kurang 2 minggu.Larva yang telah dewasa meninggalkan buah dan jatuh diatas tanah, kemudian membuat terowongan 2-5 cm dan berpupa.Lama masa pupa 7-8 hari.Total daur hidupnya antara 23-34 hari, tergantung keadaan udara. Dalam satu tahun lalat ini kira-kira menghasilkan 8-10 generasi.
Lalat betina dengan ovipositornya menusuk buah dan meletakkan telurnya dalam lapisan efidermis. Pada waktu menetas, larvanya akan memakan daging buah, hingga warna buah menjadi kehitaman dan tidak dapat dikonsumsi.Biasanya serangan lalat ini diikuti hama dan penyakit lain,seperti PATEK/BUSUK BUAH antraknose.Telur kadang diletakkan tidak hanya di dalam buah, tetapi juga pada bunga dan batang. Batang yang terserang akan menjadi seperti bisul.Sementara itu buahnya akan menjadi kecil dan berwarna kuning.
Ciri dari cabai yang terkena serangan hama lalat buah adalah warna kulitnya menjadi hitam mengeras, busuk sehingga mengurangi kuantitas dan kualitas hasil produksinya, dan menyebabkan cabai akan gugur sebelum waktunya.
Serangan
hama lalat buah,terkadang bisa menyebabkan petani “menangis”,bagaimana
tidak tanaman yang dipelihara sejak kecil kemudian pada saat tanaman
mulai berbuah dan menjelang memerah dan siap panen,bunga tampak
berlubang dan rontok. Ditambah lagi dengan tehnik yang kurang tepat
yaitu dengan memasang umpan perangkap/metyl euganol,DIDALAM LOKASI
PERTANAMAN,yang sebenarnya justru semakin membuat populasi hama lalat
buah semakin meningkat.
Adapun tehnik yang kami kembangkan
adalah dengan cara mengkondisikan agar lalat bauh tidak “betah”
dilokasi pertanaman cabe yaitu dengan cara menyemprotkan INSEKTISIDA
ALAMI PESNATOR.
PERTANIAN ORGANIK SUATU KEHARUSAN,BUKAN PILIHAN !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar