Mar.10, 2011 in
Dari Kami, Usaha Perkebunan
Cabai merah
merupakan salah satu jenis sayuran yang memilki nilai ekonomi yang
tinggi. Cabai mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi
kesehatan. Cabai (Capsicum annum L) merupakan salah satu komoditas
sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena
memiliki harga jual yang tinggi dan memiliki beberapa manfaat
kesehatan yang salah satunya adalah zat capsaicin yang berfungsi dalam
mengendalikan penyakit kanker. Budidaya tanaman cabai
diperbanyak melalui biji yang ditanam dari tanaman yang sehat serta
bebas dari hama dan penyakit . Cabai atau lombok merupakan tanaman yang
mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi. Pada bahasan
berikut akan dibahas budidaya cabai merah di lahan kering dataran rendah.
Cabai mengandung antioksidan yang
berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas.Cabai juga
mengandung Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagai zat anti
kanker Cabai banyak mengandung vitamin A danvitamin C serta mengandung
minyak atsiri capsaicin, yang menyebabkan rasa pedas dan memberikan
kehangatan panas bila digunakan untuk rempah-rempah (bumbu dapur).
Tanaman cabe cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan
sarang serta tidak tergenang air; pH tanah yang ideal sekitar 5 – 6.
Waktu tanam yang baik untuk lahan kering adalah pada akhir musim hujan
(Maret – April).
Karakteristik Lokasi Budidaya cabai merah
- Ketinggian tempat (0-700 m dpl)
- Pengairan budidaya cabai merah harus selalu diperhatikan, karena air merupakan faktor vital bagi tanaman cabai.
- Jenis tanah bertekstur remah, gembur tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros serta kaya bahan organik.
- Kedalaman lapisan olah 30 – 40 cm.
- Kemasaman tanah (pH) ideal 6-7, kurang dari angka ini perlu dilakukan pengapuran. Biasanya pada pH masam akan berkembang penyakit cendawan Rhizoctonia sp dan Phytium sp
- Suhu yang paling ideal untuk pertumbuhan budidaya cabai merah adalah 24-28 0C
JENIS PUPUK
- Pupuk yang digunakan yaitu ZA 560 kg/ha, Urea 240 kg/ha, SP-36 480 kg/ha,KCL 320 kg/ha Borat 16 kg/ha, Curater 16 kg/ha
- Pupuk Susulan NPK (15 : 15 : 15) 250 kg/ha
- Pupuk kandang ayam 20 ton /ha
LAHAN
Lahan yang digunakan dalam budidaya ini adalah lahan kering /tegalan
PERSEMAIAN /PERLAKUAN BIBIT
Persemaian bibit cabai merah dalam budidaya tanaman cabai dilakuakn dengan cara :
a. Media semai dibuat dari tanah, pupuk kandang, pasir : (1:1:1)
b. Diberikan Furadan 10 G, 2 gr/kg media semai ditambah 2 gr Daconil/ kg media semai.
c. Media semai ditutup dengan plastik selama 1 minggu
d. Biji direndam dengan air panas (50 oC) selama 1 jam
e. Persemaian ditutup dengan kasa nilon (rumah kasa).
f. Bibit disemai dalam polybag ukuran diameter 20 cm, tinggi 10 cm
g. Umur bibit di persemaian 25 hari.
PENGOLAHAN TANAH
Persiapan media tanah budidaya tanaman cabai dilakuakan dengan tanah dibajak 1-2 kali, digemburkan dan dibuat bedengan
JARAK TANAM DAN SISTEM TANAM
Jarak tanam yang digunakan dalam
budidaya cabai merah ini adalah 60 x 70 cm (segi tiga) dengan populasi
tanaman 16.000 batang/ ha
PEMANGKASAN
Perempelan tunas
PENYIRAMAN
Ketersedian air merupakan hal yang
vital dalam budidaya cabai merah. Pengairan/ kelembaban bedeng
disesuaikan dengan kondisi lapangan.
PENGAPURAN
Persipan media tanam dalam budidaya tanaman cabe merah denga pemberian kapur sejumlah 2 ton/ ha
PEMUPUKAN
Perlakuan pemupukan dalam budidaya cabai merah ilakuakn dalam beberapa tahap yaitu :
Pemupukan (ha), pemupukan melalui akar
Pupuk dasar diberikan sebelum pemasangan MPHP
- Pupuk kandang ayam 20 ton/ ha
- ZA : 560 kg/ ha
- Ure : 240 kg/ ha
- SP-36 : 480 kg/ ha
- KCl : 320 kg/ ha
- Borax : 16 kg/ ha
- Curater : 16 kg/ ha
Pupuk Susulan:
NPK (15 : 15 : 15) sebanyak 250 kg/ ha
diberikan pada umur 20, 40, 60, 80 dan 100 HST masing-masing 1/5 dari
total dosis di atas.
MULSA
Mulsa yan digunakan : MPHP
Pupuk PPC/ pupuk daun
- Complesal : 2 lt/ ha (2 cc/lt air) Penyemprotan interval 14 hari (12 HST dan 26 HST).
- Gandasil 2 lt/ha (2 cc/lt air) Penyemprotan 40 HST dan 54 HST.
- Bayfolan 2 lt/ ha (2 cc/lt air) Penyemprotan 68 dan 82HST.
PENGENDALIAN HAMA/PENYAKIT
Jenis hama dan penyakit yang menyerang dalam budidaya cabai merah serta cara penanganannya adalah sebagai berikut :
- Kutu daun/Aphis , diatasi dengan :
Curater diberikan pada umur 25 HST (1 gr/batang)
- Hama Trips , diatai dengan :
Lanate 2-5 EC , 2 cc/ ltr air
- Tungau, diatasi dengan :
Pagassus 500 SC, 2,5 cc/ ltr air
- Antraknosa (Colleorchum capsici dan C. gloesporoides), diatasi dengan :
Score 2 cc/ltr air
Daconil 20 gr/lt air (intreval 5 hari sekali)
- Penyakit bercak daun (Cercuspora capsici), diatasi dengan :
Daconil 25 cc/ltr air (intreval 4 hari sekali)
- Penyakit layu (Fusarium oxysporum), diatasi dengan :
Eradikasi (cabut dan bakar)
PANEN DAN PASCAPANEN
Panen dilakukan pada umur 85 – 90 HST, dengan banyaknya pemanenan ± 14 kali, dengan interval 4 hari sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar