Kamis, Maret 14, 2013

Cara Panen Kelapa Sawit

TUJUAN

Memanen semua buah pada tingkat kematangan yang optimum, yaitu pada saat tandan buah segar ( TBS ) mengandung minyak dan kernel tinggi.
Memanen hanya buah yang matang dan mengutip brondolan.
Mengirim TBS ke pabrik dalam waktu 24 jam setelah panen. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kandungan asam lemak bebas di dalam minyak sawit mentah.
Menjaga rotasi panen secara optimum.
STANDAR
Tandan buah matang harus mempunyai sedikitnya satu brondolan di piringan sebagai tanda buah tersebut dapat dipanen.
Pelepah yang ditunas dipotong dan disusun dengan rapi pada gawangan .
Seluruh buah matang dan brondolan harus dipanen, dikumpulkan, dan dikirm ke pabrik.
Rotasi panen dipertahankan pada interval 7 – 10 hari.
Tandan buah dan brondolan disusun dengan rapi pada tempat pengumpulan hasil ( TPH ) untuk pengangkutan ke pabrik.
Tangkai tandan buah dipotong , dan seluruh kotoran pada TBS dibersihkan di TPH sebelum buah diangkut.
Tingkat ekstraksi minyak > 22%, ekstraksi kernel > 4% dan asam lemak bebas ( ALB ) < 2%.
PERALATAN
Tanaman di lapangan yang berumur < 7 tahun
Dodos dengan lebar 10 – 12,5 cm disambung dengan pipa besi atau tongkat kayu Ø 4 cm.
Piring alumunium berlubang dan bekas kantong pupuk yang bersih untuk pengutipan brondolan.
Kereta dorong.
Kapak kecil atau parang untuk memotong tangkai TBS dan batu asah.
Jaring panen atau alat untuk mengangkut buah ke dalam truck.
Tanaman di lapangan yang berumur  7 tahun
Egrek disambung dengan pipa alumunium atau batang bambu.
Piring alumunium berlubang dan bekas kantong pupuk yang bersih untuk pengutipan brondolan.
Kereta dorong.
Kapak kecil atau parang untuk memotong tangkai TBS dan batu asah.
Jaring panen atau alat untuk mengangkut buah ke dalam truck.
BAHAN
Tidak ada
PROSEDUR
Setiap pemanen dibekali dengan peralatan secara lengkap.
Panen mendapat prioritas utama dibandingkan kegiatan lain. Jika diperlukan untuk menjaga standar panen, pekerja dari bagian pemeliharaan dapat diperbantukan untuk melakukan pemanenan.
Setiap pemanen diberi sejumlah baris tanamanan untuk dipanen. Jumlah baris yang ditentukan tergantung pada umur tanaman, produksi, bulan panen, dan kemampuan pemanen.
Baris tanaman yang baru dapat diberikan kepada pemanen setelah baris tanaman yang diberikan telah dipanen sesuai dengan standar.
Jika jaring panen digunakan, setiap pemanen diberi jaring ini sebelum panen dimulai sehingga pemanen dapat meletakkan tandan buah langsung ke dalam jaring di TPH.
1. Pemanen mulai berjalan pada baris tanaman yang akan dipanen sambil memperhatikan setiap pohon, mengamati jumlah brondolanpada piringan maupun pada tajuk tanaman karena kadang – kadang brondolan terperangkap di belakang pangkal pelepah.
2. Jika pemanen memjumpai buah matang, pemanen memotong pelepah yang menyangga buah. Dodos digunakan untuk panen sampai pohon dianggap cukup tinggi dan menyebabkan berkurangnya produktivitas pemanen. Dalam keadaan demikian, panen segera dilakukan dengan menggunakan egrek.
3. Pangkal pelepah yang berduri dipotong dan diletakkan di tengah tumpukan pelepah atau di gawangan, yang jauh dari jalan panen atau piringan. Hal ini dilakukan untuk menghindari cidera pada kaki pemanen maupun pekerja pemeliharaan.
4. Pada areal tanaman muda ( 5 1.4 1.5 2.0
ARSIP
-KAPEL PANEN (FM-AT-KBN-PRD-020001)
-FORM MUSTER CHIT (FM-AT-ADM-KTU-060001)
-BUKU MANDOR (LB-AT-ADM-KTU-060001)
-LAPORAN HARIAN PANEN(FM-AT-KBN-PRD-020002)
-DATA PANEN HARIAN KELAPA SAWIT (FM-AT-ADM-KTU-010102)
-DATA PEMERIKSAAN MUTU PANEN (FM-AT-KBN-ED-020101)
Jenis data Frekuensi Jumlah Perhitungan
Ton TBS rotasi ton TBS ton TBS/ha
Jumlah Tandan rotasi tandan tandan/phn, kg/ tandan
LINGKUNGAN
Jangan membiarkan sungai atau parit dipenuhi dengan TBS, brondolan, atau pelepah.
KESELAMATAN
Pemanen harus berdiri pada posisi yang aman dari jatuhnya tandan dan pelepah.
Potong pangkal pelepah dan letakkan bagian yang berduri digawangan mati agar tidak mengenai kaki pekerja.
Piringan yang bersih akan memudahkan kegiatan pemanen dan pekerja pemeliharaan.
Dodos egrek, parang babat, dan kapak merupakan alat tajam sehingga perlu ditangani secara hati-hati.
Kegagalan dalam mengikuti prosedur keselamatan akan berakibat fatal.
Seluruh pekerja harus waspada dan menguasai prosedur pertolongan pertama dalam kecelakaan.
CATATAN
 Pada bagian ini, sebagai contoh digunakan standar panen berdasar 1 brondolan di piringan, namun standar tersebut bersifat relatif. Pada tanaman muda yang baru mulai masuk TM, standar tersebut ( 1 brondolan ) juga digunakan karena ukuran tandan yang kecil dan sifat tandan yang cepat masak. Nilai standar sebenarnya tergantung pada iklim setempat dan pengalmn pekebun. Manajer pada perkebunan baru perlu mengawasi kualitas buah dan berhubungan erat dengan manajer pabrik serta menyesuaikan standar panen untuk mencapai kualitas minyak yang baik.
 Perlu hubungan yang erat antara kegitan pabrik dan lapangan.
 Pengutipan brondolan sangat penting karena brondolan mengandung minyak sampai 48% sedangkan TBS hanya mengandung 22% minyak.
 Manajemen harus mengantisipasi dan merencankn :
a) periode panen puncak ( misalnya selama periode lembab dan hangat ).
b) Areal yang baru mencapai TM ( bahan tanaman baru umumnya mulai berproduksi lebih awal dengan jumlah buah yang lebih tinggi dibanding bahan tanaman yang lama ).
c) Kemungkinan penundaan panen ( misalnya akibat hujan yang berlebihan tu jaln yang berlumpur ).
d) Penundaan pengolahan di pabrik, misalnya selama pemeliharaan rutin pabrik yang dilakukan secara tahunan.
 Jika manajemen mengantisipasi masalah yang mungkin timbul dalam mempertahankan rotasi panen setiap 7 – 10 hari, rencana perlu disusun untuk mendapatkan tenaga tambahan atau mengurangi frekuensi rotasi menjelang munculnya masalah tersebut. Produktivitas pemanen akan meningkat jika rotasi dilakukan pada 7 – 10 hari karena penundaan akibat pengutipan brondolan akan berkurang.
 Jika jumlah pemanen terbatas, mungkin lebih efisien jika pemanen hanya memotong tandan, sedangkan pengumpulan brondolan dilakukan oleh pekerja lain.
 Untuk mempertahankan kadar asam lemak bebas dalam batas yang dapat diterima, perlu dihindari terjadinya kerusakan buah.
 Jumlah jaring pengumpul harus cukup bagi seluruh pemanen. Jika jaring panen tidak tersedia, pemanen harus menumpuk TBS dan brondolan pada TPH sebagaimana jika menggunakan jaring. Tambahan tenaga diperlukan untuk memasukkan TBS ke jaring atau langsung ke truk.
 Mandor agar selalu memeriksa seluruh tanaman pada baris yang dipanen, khususnya jika akses ke dalam areal sulit ( misalnya areal rawa, terjal, atau berkontur ).
 Mandor panen harus memeriksa agar tandan dan brondolan yang jatuh menggelinding ke areal rendahan atau parit agar dikumpulkan dan dikirim ke pabrik.
 Penggunaan ternak atau kendaraan motor ternyata dapat meningkatkan produktivitas pemanen ( 10 – 30 % ), namun mungkin saat ini tidak ekonomis pada banyak areal. Ternak telah berhasil untuk digunakan membantu pengangkutan jika jarak pengangkutan pendek dan tidak sesuai bagi kendaraan berat. Alat angkutan bermesin di dalam kebun dapat menyebabkan pemadatan tanah kecuali jika kendaraan ini menggunakan ban khusus.
 Pada masa lalu, kebun menggunakan standar jumlah brondolan per kg tandan sebagai kriteria buah matang yang dapat dipanen ( misalnya 2 brondolan/kg ). Hal ini ternyata menyulitkan pekebun maupun mandor segingga saat ini banyak digunakan jumlah brondolan di piringan sebagai cara praktis menentukan buah matang panen.
 Perubahan standar pemanenan yang sering dapat membingungkan pekerja dan menurunkan produktivitas pekerja.
 Kualitas dodos, egrek, dan kereta dorong yang baik sangat penting. Jika sumber peralatan yang baik tidak tersedia, dodos dan egrek dapat ditempa secara sederhana dengan menggunakan bekas pegas truk, kemudian disambung dengan tongkat besi, kayu, atau bambu. Jangan menghemat biaya dengan cara memesan alat panen yang kualitasnya rendah. Hal justru akan merugikan karena produktivitas pemanen berkurang dan jumlah buah tak terpanen akan meningkat.
 Alat panen diperiksa oleh mandor panen setiap hari, dan jika perlu diperbaiki pada sore hari sehingga alat ini siap digunakan besok pagi.
Pedoman kecepatan kerja
Kecepatan panen ( menit/pohon )
Umur setelah tanam ( tahun )
Kegiatan 2-4 8 >8
Pemotongan tandan ( menit ) 0,7 1,8 2,6
Mengangkut ke TPH – 2 orang ( menit ) 2,0 3,4 5,5
Tandan/hari – 2 pemanen 320 144 90
Rerata areal yang dapat dipanen oleh tim pemanen ( 2 pemanen )
Umur tanaman ( thn ) Produktivitas ( ha/tim )
3 – 4 > 5
5 – 8 4 – 5
9 – 16 3 – 4
> 16 < 3
Data kecepatan panen sangat berguna dalam perencanaan tata letak blok untuk mencapai panen dan jarak angkut yang optimal, serta sedikit mungkin TPH.
PENGANGKUTAN TANDAN BUAH SEGAR
TUJUAN
Mengirim TBS dan brondolan ke pabrik dalam keadaan baik melalui penaganan secara hati-hati.
Menjaga jadwal pengiriman dan jumlah buah secara tepat sehingga pabrik kelapa sawit ( PKS ) dapat bekerja secara optimal.
STANDAR.
Seluruh TBS harus dikirim pada hari pemanenan. TBS tidak boleh diinapkan dilapangan penanganan dan kerusakan buah sekecil mungkin.
TBS bersih dari buah, tanah, batuan. Dan bahan lain ( misalnya, anak daun atau serasah ).
Pemasukan buah ke truk secara efisien dengan poenundaan sekecil mungkin.
PERALATAN.
Truk pengangkut TBS dengan kapasitas 6-10 ton ( dilengkapi dengan mesin derek jika TPH menggunakan jaring panen). Pilihan lainnya yang dapat digunakan : traktor trailer dengan kapasitas yang sama jika jarak pengangkutan ke pabrik tidak jauh atau jalan ke pabrik sangat buruk.
Timbangan yang kuat ( untuk mengumpulkan TBS dari petani ).
Parang babat atau kapak kecil untuk memotong tangkai buah yang tidak terpotong oleh pemanen.
Jaring atau pancang.
PROSEDUR
Transport TBS secara efektif dan efisien memerlukan hubungan yang erat dalam hal perencanaan harian antara kegiatan lapangan, pengangkutan, dan pengelolaan pabrik.
Jika mungkin, kelompok pemanen bekerja sedimikian rupa sehingga jumlah tempat pengumpulan hasil ( TPH ) dan jarak pengangkutan dapat dikurangi.
Setiap hari mandor angkutan diberitahu lokasi panen dan ke areal tempat pemanen akan bergerak minggu depan. Perubahan mendadak agar diberitahukan kepada mandor angkutan.
Persediaan jaring dan tenaga untuk memindahkan buah ke truck harus cukup untuk menghindari penundaan yang tidak perlu.
Truk diisi secara hati – hati dengan tanaga atau mesin penderek agar buah tidak terbanting atau tergores. Hindari terangkutnya tanah, sampah, dan daun – daunan bersama buah.
Jika pengumpulan buah menggunakan jaring panen, jaring dikembalikan ke TPH untuk diisi kembali, dipindahkan keareal pemanenan baru, atau dikembalikan ke gudang untuk diperbaiki.
Mandor harus memeriksa sehingga truk terisi penuh tanpa kelebihan muatan sebelum meninggalkan lapangan. Jika truk melalui jalan umum maka jaring pengaman harus digunakan untuk menutupi buah.
Truk harus melalui jalan terpendek ke pabrik, menurunkan muatannya, lalu kembali kelapangan secepatnya untuk diisi kembali. Petugas angkutan mungkin harus bekerja terus pada malam hari jika PKS bekerja 24 jam/hari.
Dokumen pengiriman TBS harus dilengkapi setiap kali truck mengnagkut buah ke pabrik dan dokumen ini diberikan ke pabrik dan kantor kebun. Manajer dan Staf bertanggung jawab atas pemeriksaan dan perawatan kendaraan sehingga kerusakan truk dapat dihindari. Pengemudi harus dilatih untuk mengenali dan melaporkan kerusakan dengan segera.
FREKUENSI
Setiap hari sekali. Pengumpulan dan pengiriman TBS harus dilanjutkan sampai semua TBS terpanen dan terangkut.
TBS tidak boleh ditinggal di lapangan selama akhir pekan atau hari libur.
WAKTU
Bagian pengangkutan dapat bekerja agak siang untuk memberi kesempatan pengumpulan TBS di TPH. Sementara mereka dapat menggunakan waktu di pagi hari untuk memperbaiki truk dan peralatan lainnya.
NORMA
Tergantung pada cara pengumpuln buah ( menaikkan satu – satu atau dengan jaring ) kapasitas truk ( 6 – 10 ton ), dan jarak dari kebun ke pabrik, sebuah truk dapat mengangkut 20 – 60 ton/hari atau meliputi areal 20 – 80ha/hari.
Perhitungan menunjukkan bahwa memacu kendaraan dengan kencang ( ngebut ) tidak menguntungkan bagi pengangkutan buah.
ARSIP
Dokumen TBS harus dilengkapi pada setiap pengangkutan buah:
-Form HASIL TBS DIANGKUT TRUK (FM- AT- KBN- PRD-020004)
-SURAT PENGANTAR BUAH SAWIT
-(BUKTI TIMBANGAN DARI PKS)
-LAPORAN HARIAN KEGIATAN KERJA ALAT BERAT/MOBIL(FM-AT-BC-ALB- 010005)—–TIME SHEET
-DATA DISTRIBUSI KENDARAAN
-(DAFTAR PREMI SUPIR)
-DAFTAR JAM KERJA LEMBUR (FM-AT-ADM-KTU-010132)
-DISTRIBUSI LEMBUR (FM-AT-ADM-KTU-010104)
-TUNJANGAN DAN POTONGAN (FM-AT-ADM-KTU-010107)
Catatan pengiriman TBS harian
Jenis data Frekuensi Jumlah Perhitungan
Pengangkutan TBS setiap hari ton, trip ton/truk
LINGKUNGAN
TBS dalam truk harus ditutupi untuk mencegah kehilangan buah selama pengangkutan.
Polusi debu, asap, dan suara yang gaduh dari truk harus sekecil mungkin, khususnya pada areal pemukiman.
Truk pengangkut TBS harus dipelihara pada lokasi yang telah ditentukan. Seluruh sisa minyak, oli dan bagian yang rusak harus dibuang pada tempat yang benar.
KESELAMATAN
Ngebut tidak meningkatkan kapasitas angkut secara nyata. Keselamatan pengisian TBS ke dalam truk serta kecepatan mobil harus diawasi setiap saat. Truk yang terisi TBS harus ditutup jika melintasi jalan umum.
Truk yang digunakan oleh kontraktor harus diperiksa kelayakannya dan harus memenuhi standar keselamatan. Kontraktor juga harus memenuhi persyaratan kesehatan dan keselamatan yang diterapkan di kebun.
Kegagalan mengikuti petunjuk keselamatan dapat menyebabkan kecelakaan atau kematian.
CATATAN
 Pemakaian kendaraan dengan kapasitas  12 ton akan merusak jalan kebun ( yang diperkeras dengn pasir/batuan ).
 Kualitas buah optimal ( kadar asam lemak bebas diperkecil ) jika TBS segera dikirm ke pabrik setelah panen dengan sedikit mungkin pemindahan buah.
 Manajemen harus mengantisipasi dan merencanakan kebutuhan angkutan.
 Jika terjadi penundaan, rencana harus disusun untuk memperoleh tambahan tenaga kerja dan truk sehingga jadwal pengiriman TBS ke pabrik terpenuhi. Manajer/Staf kebun harus selalu memberi tahu manajer PKS terhadap masalah atau penundaan yang mungkin terjadi di kebun.
 Pengumpulan TBS dengan menggunakan jaring merupakan metode yang disarankan pada beberapa lokasi, karena adanya keuntungan sebagai berikut :
a) Penggunaan tenaga lebih efisien.
b) Pengisian TBS ke truk lebih cepat dari pada pengisian TBS dengan tangan.
c) Penggunaan truk yang lebih besar sehingga waktu pengangkutan dapat dikurangi.
d) Pengurangan kehilangan TBS dan brondolan setelah pemanen meletakkan TBS pada jaring – jaring pengumpul di TPH.
e) Penanganan jaring yang mudah dan dapat menampung  900 kg TBS.
f) Buah lebih bersih dan sedikit kerusakannya.
 Biaya per ton TBS untuk jaring dan peralatan pengisi truk lebih rendah dibandingkan dengan peningkatan produktivitas pemanen dan truk.

2 komentar: